- Hidup yang
benar dimulai dengan percaya atau iman kepada Tuhan. Tuhan Yang Maha Esa dan
keinginan mendekat serta kecintaan kepada-Nya yaitu takwa. Iman dan takwa
bukanlah nilai yang statiss dan abstrak. Nilai-nilai itu memancar dengan
sendirinya dalam bentuk kerja nyata bagi kemanusiaan dan amal soleh. Iman tidak
memberi arti apa-apa bagi manusia jika tidak disertai dengan usaha-usaha dan
kegiatan-kegiatan yang sungguh-sungguh untuk menegakkan perikehidupan yang
benar dalam peradaban dan berbudaya.
- Iman dan takwa dipelihara dan diperkuat dengan melakukan ibadah atau pengabdian formil kepada Tuhan, ibadah mendidik individu agar tetap ingat dan taat kepada Tuhan dan berpegang teguh kepada kebenaran sebagaimana dikehendaki oleh hati nurani yang hanif. Segala sesuatu yang menyangkut bentuk dan cara beribadah menjadi wewenang penuh daripada agama tanpa adanya hak manusia untuk mencampurinya. Ibadat-ibadat yang terus-menrus kepada Tuhan menyadarkan manusia akan kedudukannya di tengah alam dan masyarakat dan sesamanya. Ia telah melebihkan sehingga kepada kedudukan Tuhan dengan merugikan orang lain, dan tidak mengurangi kehormatan dirinya sebagai makhluk tertinggi dengan akibat perbudakan diri kepada alam maupun orang lain.
- Kerja
kemanusiaan atau amal saleh mengambil bentuknya yang utama dalam usaha yang
sungguh-sungguh secara essensial menyangkut kepentingan manusia secara keseluruhan,
baik dalam ukuran ruang maupun waktu yang menegakkan keadilan dalam masyarakat
sehingga setiap orang mempperoleh harga diri dan martabatnya sebagai manusia.
Hal itu berarti usaha-usaha yang terus-menerus harus dilakukan guna mengarahkan
masyarakat kepada nilai-nilai yang baik, lebih maju dan lebih insani usaha itu
ialah amar ma’ruf, disamping usaha lain untuk mencegah segala bentuk kejahatan
dan kemerosotan nilai-nilai kemanusiaan dan nahi mungkar. Selanjutnya bentuk
kerja kemanusiaan yang lebih nyata ialah pembelaan kaum lemah, kaum tertindas
dan kaum miskin pada umumnya serta usaha-usaha kearah peningkatan nasib dan
taraf hidup mereka yang wajar dan layak sebagai manusia.
- Kesadaran dan tanggung jawab yang besar kepada kemanusiaan melahirkan jihad, yaitu sikap berjuang. Berjuang itu dilakukan dan ditanggung bersama oleh manusia dalam bentuk gotong royong atas dasar kemanusiaan dan kecintaan kepada Tuhan. Perjuangan menegakkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan menuntut ketabahan, kesabaran dan pengorbanan. Dan dengan jalan itulah kebahagiaan dapat diwujudkan dalam masyarakat manusia. Oleh sebab itu persyaratan bagi berhasilnya perjuangan adalah adanya barisan yang merupakan bangunan yang kokoh dan kuat. Mereka terikat satu sama lain oleh persaudaraan dan solidaritas yang tinggi dan oleh sikap yang tegas kepada musuh-musuh dari kemanusiaan. Tetapi justru demi kemanusiaan mereka adalah manusia yang toleran. Sekalipun mengikuti jalan yang benar, mereka tidak memaksakan kepada orang lain atau golongan lain.
- Kerja
kemanusiaan atau amal saleh itu merupakan proses perkembangan yang permanen.
Pejuang kemanusiaan berusaha mengarah kepada yang lebih baik, lebih benar. Oleh
sebab itu manusia harus mengetahui arah yang benar daripada perkembangan
peradaban di segala bidang. Dengan perkataan lain, manusia harus mendalami dan
mempergunakan ilmu pengetahuan. Kerja manusia dan kerja kemanusiaan tanpa ilmu
tidak akan mencapai tujuannya, sebaliknya ilmu tanpa rasa kemanusiaan tidak
akan membawa kebahagiaan bahkan menghancurkan peradaban. Ilmu pengetahuan
adalah karunia Tuhan yang besar artinya bagi manusia. Mendalami ilmu
pengetahuan harus didasari oleh sikap terbuka. Mampu mengungkapakan
perkembangan pemikiran tentang kehidupan berperadaban dan berbudaya. Kemudian
mengambil dan mengamalkan diantaranya yang terbaik.
Dengan demikian tugas
hidup manusia menjadi sangat sederhana yaitu beriman, berilmu dan beramal.
Billahittaufiq wal hidayah
Wassalamu alaikim Wr.Wb.
Kenangan Terindah
Kakanda Prof.Dr. Nurcholish Madjid (Alm)
Untuk Seluruh Kader Hijau Hitam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar